Bawean Daerah Rawan Bencana Gempa
Lp. Maarif tuban salurkan donasi bencana gempa bawean Kegiatan ini bekerja sama dengan Lazisnu dan LPBI nu Tuban yg langsung di dampingi oleh Sekjend PW. Lazisnu M. Rofi’i Boenawi dan ketua Lazisnu Bawean ust. Ilyas.
Di antara penyaluran donasi ke desa yg terdampak gempa paling parah di Bawean adalah desa Kalompang gubuk Kec. Bawean Kab. Gresik.
Penyaluran donasi kali ini dg sekala preoritas untuk pendirian 42 HUNTAR (hunian sementara) bagi desa terdampak gempa dikarenakan masyarakat masih banyak yang trauma untuk menempati rumahnya karena masih sering terjadi gempa-gempa kecil.
Ketua PC. LP. Maarif tuban berharap dengan adanya bantuan sosial hasil kerjasama dg smua lembaga binaan LPM Tuban ,Lazisnu dan LPBI NU Tuban bisa membantu mengurangi beban masyrakat Bawean yg terdampak gempa dan secepatnya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah.
Kolaborasi PCNU Tuban Dan Bawean dalam penangganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana Gempa Bumi Bawean
Gempa Bumi yang melanda wilayah Bawean Gresik sampai saat ini masih menyisakan kerusakan dan trauma pada beberapa wilayah terutama di kecamatan Tambak. Guna meringankan dampak bencana tersebut PCNU Kab.Tuban turut empati untuk membantu dengan menurunkan gabungan Lembaga yang berkompeten dibidangnya dalam hal ini LPBINU,LAZISNU, dan dibantu LP Ma’arif. Pada tanggal 6-8 Juni 2024 lembaga tersebut berbagi tugas dilapangan dalam hal ini LPBINU melaksanakan assesment atas kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi yang sudah dilaksanakan dan tindakan selanjutnya sebagai acuan efektifitas penangganan disesuaikan dengan kemampuan tim tanggap bencana yang telah dibentuk oleh PCNU Bawean yang dikomandani oleh bpk.Nursyamsi adapun rekomendasi dari hasil assesment adalah :
1. Bangunan rata-rata kerusakan diakibatkan kontruksi bangunan tembok tidak menggunakan tiang penyangga dari balok bertulang/besi.
2. Konstruksi atap rumah rata-rata masih utuh yang terbuat dari kayu termasuk gentengnya.
3. Korban trauma karena masih seringnya gempa kecil sementara retakan dan tiang penyangga belum diperbaiki
4. Huntara yang telah dibangun menjadi tempat teraman saat ini meskipun tidak tahan lama.
5. Korban tidak segera membangun rumah disebabkan menunggu pihak pemerintah yang sudah mendata dan akan diberi bantuan.
Dari hasil assesment tersebut tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi PCNU Bawean kedepan akan segera mencari solusi penangganan yang lebih tepat sasaran bersama korban terdampak. Setelah Huntara dirasa telah terpenuhi.
Tinggalkan Komentar